Selasa, 24 November 2015

sragen



Hasil gambar untuk kota sragen asri
Kota Kabupaten Sragen adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya terletak di Sragen, sekitar 30 km sebelah timur Kota Surakarta. Berbatasan dengan Kabupaten Grobogan di utara, Kabupaten Ngawi (Jawa Timur) di timur, Kabupaten Karanganyar di selatan, serta Kabupaten Boyolali di barat.
Kabupaten Sragen, Kota Budaya, Wisata yang Asri ini dikenal dengan sebutan “Bumi Sukowati”, nama yang digunakan sejak masa kekuasaan Kerajaan (Kasunanan) Surakarta. Nama Sragen dipakai karena pusat pemerintahan berada di Sragen.
Rute Ke Sragen :
Dari Jakarta
– Dengan Pesawat tujuan Bandara Adi Sumarmo Solo –> Taksi langsung ke Sragen + Rp 150.000 / Kendaraan  Umum ke Terminal Tirnonadi dilanjutkan Bus Jurusan Sragen + Rp 4.000
– Dengan Kereta Api tujuan stasiun Balapan Solo –> Taksi langsung ke Sragen + Rp 100.000 / Naik Taksi ke terminal Tirtonadi + 1 Km dilanjutkan Bus Jurusan Sragen + Rp 4.000
– Dengan Bus tujuan Kota Madiun (harga kelas eksekutif + Rp 150.000) –> turun di kota Sragen

Dari Surabaya
– Dengan Pesawat tujuan Bandara Adi Sumarmo Solo –> Taksi langsung ke Sragen + Rp 150.000 / Kendaraan  Umum ke Terminal Tirnonadi dilanjutkan Bus Jurusan Sragen + Rp 4.000
– Dengan Bus Tujuan Solo langsung turun di Sragen (harga kelas eksekutif + Rp 80.000)

Dari Yogyakarta
– Dengan Bus Tujuan Madiun atau Surabaya langsung turun di Sragen (harga kelas eksekutif + Rp 40.000)
– Dengan Kendaraan Pribadi, Rute Yogyakarta–>Klaten–>Kartasura–>Solo–>Sragen (+ 110 km)
Dari Semarang
– Dengan Bus Tujuan Solo langsung turun di Sragen (harga kelas eksekutif + Rp 35.000)
– Dengan Kendaraan Pribadi, Rute Semarang–>Salatiga–>Boyolali–>Solo–>Sragen (+ 120 km)
Hari Jadi
Hari Jadi Kabupaten Sragen ditetapkan dengan Perda Nomor : 4 Tahun 1987, yaitu pada hari Selasa Pon, tanggal 27 Mei 1746. tanggal dan waktu tersebut adalah dari hasil penelitian serta kajian pada fakta sejarah, ketika Pangeran Mangkubumi yang kelak menjadi Sri Sultan Hamengku Buwono yang ke- I menancapkan tonggak pertama melakukan perlawanan terhadap Belanda menuju bangsa yang berdaulat dengan membentuk suatu Pemerintahan lokal di Desa Pandak, Karangnongko masuk tlatah Sukowati sebelah timur.

Kronologi dan Prosesi
Pangeran Mangkubumi adik dari Sunan Pakubuwono II di Mataram sangat membenci Kolonialis Belanda. Apalagi setelah Belanda banyak mengintervensi Mataram sebagai Pemerintahan yang berdaulat. Oleh karena itu dengan tekad yang menyala bangsawan muda tersebut lolos dari istana dan menyatakan perang dengan Belanda. Dalam sejarah peperangan tersebut, disebut dengan Perang Mangkubumen ( 1746 – 1757 ).
Dalam perjalanan perangnya Pangeran Muda dengan pasukannya dari Keraton bergerak melewati Desa-desa Cemara, Tingkir, Wonosari, Karangsari, Ngerang, Butuh, Guyang. Kemudian melanjutkan perjalanan ke Desa Pandak, Karangnongko masuk tlatah Sukowati.
Di Desa ini Pangeran Mangkubumi membentuk Pemerintahan Pemberontak. Desa Pandak, Karangnongko di jadikan pusat Pemerintahan Projo Sukowati, dan Beliau meresmikan namanya menjadi Pangeran Sukowati serta mengangkat pula beberapa pejabat Pemerintahan.
Karena secara geografis terletak di tepi Jalan Lintas Tentara Kompeni Surakarta – Madiun, pusat Pemerintahan tersebut dianggap kurang aman, maka kemudian sejak tahun 1746 dipindahkan ke Desa Gebang yang terletak disebelah tenggara Desa Pandak Karangnongko.
Sejak itu Pangeran Sukowati memperluas daerah kekuasaannya meliputi Desa Krikilan, Pakis, Jati, Prampalan, Mojoroto, Celep, Jurangjero, Grompol, Kaliwuluh, Jumbleng, Lajersari dan beberapa desa Lain.
Dengan daerah kekuasaan serta pasukan yang semakin besar Pangeran Sukowati terus menerus melakukan perlawanaan kepada Kompeni Belanda bahu membahu dengan saudaranya Raden Mas Said, yang berakhir dengan perjanjian Giyanti pada tahun 1755, yang terkenal dengan Perjanjian Palihan Negari, yaitu kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta, dimana Pangeran Sukowati menjadi Sultan Hamengku Buwono ke-1 dan perjanjian Salatiga tahun 1757, dimana Raden Mas Said ditetapkan menjadi Adipati Mangkunegara I dengan mendapatkan separuh wilayah Kasunanan Surakarta.
Selanjutnya sejak tanggal 12 Oktober 1840 dengan Surat Keputusan Sunan Paku Buwono VII yaitu serat Angger – angger Gunung, daerah yang lokasinya setrategis ditunjuk menjadi Pos Tundan, yaitu tempat untuk menjaga ketertiban dan keamanan Lalu Lintas Barang dan surat serta perbaikan jalan dan jembatan, termasuk salah satunya adalah Pos Tundan Sragen.
Perkembangan selanjutnya sejak tanggal 5 juni 1847 oleh Sunan Paku Buwono VIII dengan persetujuan Residen Surakarta baron de Geer ditambah kekuasaan yaitu melakukan tugas kepolisian dan karenanya disebut Kabupaten Gunung Pulisi Sragen. Kemudian berdasarkan Staatsblaad No 32 Tahun 1854, maka disetiap Kabupaten Gunung Pulisi dibentuk Pengadilan Kabupaten, dimana Bupati Pulisi menjadi Ketua dan dibantu oleh Kliwon, Panewu, Rangga dan Kaum.
Sejak tahun 1869, daerah Kabupaten Pulisi Sragen memiliki 4 ( empat ) Distrik, yaitu Distrik Sragen, Distrik Grompol, Distrik Sambungmacan dan Distrik Majenang. Selanjutnya sejak Sunan Paku Buwono VIII dan seterusnya diadakan reformasi terus menerus dibidang Pemerintahan, dimana pada akhirnya Kabupaten Gunung Pulisi Sragen disempurnakan menjadi Kabupaten Pangreh Praja. Perubahan ini ditetapkan pada jaman Pemerintahan Paku Buwono X, Rijkblaad No. 23 Tahun 1918, dimana Kabupaten Pangreh Praja sebagai Daerah Otonom yang melaksanakan kekuasaan hukum dan Pemerintahan.
Dan Akhirnya memasuki Zaman Kemerdekaan Pemerintah Republik Indonesia , Kabupaten Pangreh Praja Sragen menjadi Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen.
Kabupaten Sragen dipetakan menjadi 2 wilayah:
Utara Bengawan Solo dan Selatan Bengawan Solo
Hasil gambar untuk kota sragen asriHasil gambar untuk kota sragen asri20 Kecamatan di Sragen :
1. Kedawung
2. Miri
3. Gesi
4. Gondang
5. Plupuh
6. Sukodono
7. Mondokan
8. Tangen
9. Jenar
10. Sambungmacan
11. Sumberlawang
12. Kalijambe
13. Ngrampal
14. Karangmalang
15. Sidoharjo
16. Tanon
17. Sambirejo
18. Masaran
19. Sragen
20. Gemolong


10 Tempat Wisata di Sragen yang Wajib Anda Kunjungi, Tempat Wisata Terindah - Kabupaten Sragen merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Sragen terletak di 30 km ke arah timur Kota Surakarta. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Grobogan di Utara, Kabupaten Ngawi Jawa Timur di sebelah timur, Kabupaten Karanganyar di sebelah selatan dan Kabupaten Boyolali di sebelah barat. Kabupaten Sragen memiliki julukan Bumi Sukowati, karena nama Sukowati digunakan pada masa pemerintahan Kerajaan Surakarta. Kabupaten Sragen memiliki potensi pariwisata yang cukup besar, salah satu yang sudah sangat terkenal adalah situs prasejarah di Desa Sangiran. di Desa Sangiran ini kemudian didirikan sebuah museum untuk menampung berbagai benda prasejarah yang ditemukan di sekitar lokasi. Berikut adalah 10 Tempat Wisata di Sragen yang Perlu Untuk Dikunjungi selengkapnya :


1. Pemandian Air Panas Bayanan

Pemandian Air Panas Bayanan adalah tempat wisata di Sragen yang berlokasi di 17 km sebelah tenggara Kota Sragen atau alamat lengkapnya di Dusun Bayanan, Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Wisata ini memiliki daya tarik berupa pemandian air panas yang dipercaya masyaraket sekitar dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti rematik, gatal-gatal, dan penyakit lainnya. Selain itu air panas di Pemandian Bayanan juga dipercaya dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah, memulihkan kebugaran tubuh, meningkatkan vitalitas tubuh, memelihara kesegaran sendi–sendi dan otot, menghilangkan capek-capek, dan membuat awet muda. Oleh karena itu banyak masyarakat yang berdatanagn untuk mandi di pemandian air panas ini.

2. Ganesha Technopark

Ganesha Technopark terletak di Jl. dr. Sutomo no. 5 Sragen, Jawa Tengah, Indonesia. Ganesha Technopark merupakan sebuah proyek pemerintah yang bertujuan untuk memudahkan akses ke lembaga-lembaga penelitian, guru besar(professor) dan siswa yang telah lulus untuk membentuk proyek R&D maupun proyek lain yang berbasis profit sharing. Selain konsep technopark, ditempat ini juga ada BLK yang bertujuan untuk menetapkan dan mengimplementasikan R&D, pelatihan, mengembangkan, kemandirian maupun kerjasama untuk meningkatkan keahlian, tenaga kerja, produk, dan pelayanan yang mempunyai nilai jual dan nilai tambah bagi pemerintah dan masyarakat Sragen.

3. Museum Prasejarah Sangiran

Museum Prasejarah Sangiran terdapat di Ds. Krikilan Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah, Indonesia. Di Sangiran ini merupakan lokasi penemuan fosil manusia purba Meganthropus palaeojavanicus oleh Von Koenigswald. Dari penemuan ini kemudian banyak ditemukan berbagai jenis fosil di area tersebut. Sampai saat ini telah ditemukan lebih dari 13.685 fosil di Sangiran. Kawasan Sangiran saat ini telah ditetapkan sebagai World Heritage List (Warisan Budaya Dunia) oleh UNESCO. Oleh sebab itu Museum Prasejarah Sangiran ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai tempat wisata pendidikan bagi siswa-siswi terutama untuk mempelajari sejarah peradaban manusia. Saat ini Tempat wisata Sangiran banyak dikunjungi terutama oleh para peneliti prasejarah yang ingin melihat langsung penemuan fosil di sekitar Sangiran.

4. Taman Dayu (Dayu Park/Taman Dayu Alam Asri)

Taman Dayu Alam Asri merupakan sebuah tempat wisata keluarga di Kabupaten Sragen yang terdapat di Desa Dayu Kecamatan Sragen atau sekitar 20 km dari Kota Solo kearah timur. Area Taman Dayu Alam Asri luasnya sekitar 5 ha yang terdapat berbagai wahana hiburan dan permainan yang sangat cocok untuk liburan keluarga. Berbagai macam fasilitas disediakan di Taman Dayu Alam Asri ini seperti  mini zoo , wahana bermain dan ketangkasan, agrowisata, resort , pendopo pertemuan, gazebo, kolam renang lengkap dengan arena luncuran, resto, dan sebagainya.

5. Waduk Kedung Ombo

Waduk Kedung Ombo merupakan sebuah bendungan raksasa yang terdapat di perbatasan 3 Kabupaten yaitu Kabupaten Sragen, Boyolali dan Kabupaten Grobogan. Keberadaan Waduk Kedung Ombo ini sangat vital bagi pembangunan di Indonesia. Di waduk ini dibangun pembangkit listrik sehingga dapat menyediakan listrik bagi masyarakat. Selain itu air yang keluar dari waduk dapat digunakan untuk mengairi sawah di wilayah Kabupaten Semarang, Demak, Kudus, Pati, Blora, Grobogan, Jepara, Boyolali, dan Sragen. Selain digunakan untuk pengairan dan Pembangkit listrik, Waduk Kedung Ombo merupakan kawasan wisata yang sangat potensial. Di Waduk Kedung Ombo pengunjung dapat menaiki perahu motor dan keliling waduk serta dapat menikmati sajian berbagai menu makanan ikan air tawar. Selain itu Waduk Kedung Ombo juga sangat cocok digunakan untuk memancing bagi anda yang hobi memancing ikan air tawar.

6. Gunung Kemukus

Gunung Kemukus di Kabupaten Sragen merupakan sebuah wisata religi yang terdapat di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Secara geografis, Objek Wisata Gunung Kemukus terletak sekitar ± 29 km di sebelah utara kota Solo. Tempat wisata ini merupakan sebuah makam Pangeran Samudro yang dipercaya masyarakat sekitar apabila ziarah ke makam tersebut dapat mendatangkan rezeki yang berlimpah. Namun ada cerita negatif dari makam di Gunung Kemukus ini, yaitu agar doa yang dipanjatkan terkaul maka peziarah diwajibkan berhubungan intim dengan wanita/pria yang bukan pasangan sahnya. Sehigga dalam perkembangannya tempat ini dijadikan kompleks mesum bagi warga dan para peziarah yang datang. Pemerintah Kabupaten Sragen telah berupaya keras mengurangi praktek ilegal ini melalui berbagai macam sosialisasi yang dilakukan melalui Dinas Pariwisata, namun masih saja ada msyarakat yang percaya dengan keyakinan tersebut.

7. Desa Wisata Batik Kliwonan

Desa Wisata Kliwonan merupakan sebuah kawasan yang berada di Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen yang merupakan tempat sentra kerajinan Batik. Batik yang diproduksi di Kliwonan ini berbeda dengan batik dari daerah lainnya. Di tempat ini pengunjung dapat membeli oleh-oleh berupa kain batik serta dapat melihat langsung proses pembuatan batik. Bahkan apabila berminat anda juga dapat menginap di rumah warga yang telah disulap menjadi sebuah homestay yang sangat nyaman. Disini anda akan disuguhkan dengan berbagai macam aktifitas yang mengasyikkan, seperti belajar membatik, jelajah desa, memancing, membuat kerajinan tanah liat hitam, edukasi herbal serta outdoor photography.

8. Kolam Renang Kartika

Kolam Renang Kartika merupakan salah satu kolam renang kebanggaan warga Sragen. Kolam renang ini terdapat di tengah Kota Sragen tepatnya di Jalan Veteran dan berdampingan dengan Stadion Sepak Bola Sragen. Selain terdapat kolam renang di tempat ini juga terdapat pemancingan yang terletak dekat parkiran depan.  Di Kolam Renang Kartika Sragen ini juga sudah dilengkapi dengan papan luncur bergelombang, kamar ganti pakaian putra/putri, toilet, cafetaria, gudang, kantor pengelola, dan lain-lain.


9. Makam Joko Tingkir

Joko Tingkir merupakan nama lain dari Sultan Hadiwijaya, Raja Kerajaan Pajang yang berkuasa pada tahun 1550-1582. Kerajaan Pajang merupakan pewaris Kerajaan Demak dan cikal bakal kerajaan Mataram yang akhirnya melahirkan Kasultanan Yogyakarta dan Kerajaan Surakarta saat ini. Kompleks pemakaman ini sangatlah sederhana, yang lokasinya di Desa Butuh, Kecamatan Plupuh, di pinggir Bengawan Solo. Di dalam kompleks itu juga terdapat makam orangtua Joko Tingkir, yakni Ki Kebo Kenanga dan Nyi Kebo Kenanga. Seperti kebanyakan makam di Jawa lainnya, makam ini juga sering dikunjungi peziarah yang ingin sekedar berziarah ke makam leluhur dan juga berziarah untuk mendapatkan berkah.  Setiap Hari Raya Idul Fitri Pemerintah Kota Surakarta mengadakan  tradisi perayaan larung Joko Timgkir dari aliran Sungai Bengawa Solo yang diawali di Tempat Wisata Jurug dan berakhir di Desa Butuh Sragen.

10. Galleri Batik Sukowati dan Sentra Bisnis Batik Sragen

Galleri Batik Sukowati dan Sentra Bisnis Batik Sragen atau biasa disingkat dengan SBBS terletak di pusat kota Sragen, hanya beberapa puluh langkah kaki dari kantor Pemerintahan Kabupaten. SBBS dan Galeri Batik Sukowati merupakan pusat perbelanjaan dan sirkulasi kerajinan batik Sragen. Dua lokasi itu merupakan gerai penjualan para pelaku bisnis di bidang industri batik. Harga produk-produk batik di dua gerai itu sengaja dirancang agar terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Dua gerai itu akhirnya menjadi pusat perbelanjaan batik yang mampu diakses masyarakat ekonomi lemah maupun golongan kaya. Untuk menarik pembeli dan mengembangkan pasar, di SBBS dan Galeri Batik Sukowati kerap diadakan bazaar batik dan acara yang bertema batik khas Sragen.

Demikian tadi 10 Tempat Wisata di Sragen yang Wajib Anda Kunjungi. Semoga dapat menjadi sumber refrensi anda bagi yang mau berkunjung ke Kabupaten Sragen Jawa Tengah.





Soto, sroto, sauto, tauto, atau coto adalah makanan khas Indonesia seperti sop yang terbuat dari kaldu daging dan sayuran. Daging yang paling sering digunakan adalah daging sapi dan ayam, tetapi ada pula yang menggunakan daging babi atau kambing. Berbagai daerah di Indonesia memiliki soto khas daerahnya masing-masing dengan komposisi yang berbeda-beda, misalnya soto Madura, soto Kediri, soto Lamongan, soto Jepara, soto Semarang, soto Kudus, soto Betawi, soto Padang, soto Bandung, sroto Sokaraja, soto Banjar, soto Medan, dan coto Makassar. Soto juga dinamai menurut kandungannya, misalnya soto ayam, soto babat, dan soto kambing.

Cara penyajian soto berbeda-beda sesuai kekhasan di setiap daerah. Soto biasa dihidangkan dengan nasi, lontong, ketupat, mi, atau bihun disertai berbagai macam lauk, misalnya kerupuk, perkedel, emping, sambal, dan sambal kacang. Ada pula yang menambahkan telur puyuh, sate kerang, jeruk limau, dan koyo

Soto Bandung adalah soto khas Bandung, Jawa Barat. Sepintas, soto yang berbahan dasar daging sapi (biasanya bagian tetelan atau has dalam) ini hampir sama dengan jenis soto yang lain, tetapi yang membuatnya berbeda adalah adanya tambahan lobak, tomat, dan kedelai goreng di dalamnya. Soto tanpa santan ini biasa disantap dengan nasi dan kerupuk.

Resep membuat Soto Bandung.

Resep 1


Bahan:
Bumbu-bumbu yang dibutuhkan:
Untuk Sambal:
Cara membuat:
  • Rebus daging dengan 2 liter air, daun salam lengkuas. Biarkan daging sampai lunak.
  • Potong daging bentuk dadu masukkan kedalam 1 ½ liter kaldu.
  • Tambahkan garam, merica dan bawang putih goreng. Dididihkan.
  • Masukkan lobak yang diiris tipis, lalu masak sampai matang.
  • Hidangkan dalam mangkok lalu taburi irisan daun bawang, seledri, kedelai goreng dan bawang putih goreng. Sertai sambal, kecap dan jeruk nipis.

Resep 2[sunting]

Bahan:
  • 500 gram daging tetelan sapi, jangan yang mengandung banyak lemak, rebus dalam air hingga lunak, potong-potong.
  • 2 liter air untuk merebus tetelan.
  • 2 sendok makan minyak sayur untuk menumis.
  • 8 butir bawang merah, haluskan.
  • 4 siung bawang putih.
  • 2 lembar daun salam.
  • 1 batang serai, memarkan.
  • 2 cm lengkuas, memarkan.
  • 2 cm jahe, memarkan.
  • 200 gram lobak, kupas, iris tipis.
Pelengkap untuk taburan:
  • 2 sendok makan kedelai goreng.
  • 2 sendok makan bawang merah goreng.
  • 1 sendok makan kucai iris.
Cara membuat:
  • Rebus daging hingga empuk. Angkat daging dan ukur kaldunya sebanyak 1,5 liter. Potong-potong daging sapi. Masukkan kembali ke dalam kaldunya.
  • Tumis bawang merah dan bawang putih halus hingga harum. Angkat.
  • Masukkan ke dalam panci, tambahkan daun salam, serai, lengkuas, dan jahe.
  • Rebus hingga mendidih dan meresap bumbunya.
  • Tambahkan lobak, didihkan kembali hingga layu. Angkat.